BI optimistis kredit tumbuh 10-12% pada 2023 dan 2024.

Sebab, saat ini stabilitas sistem keuangan sudah lebih dari cukup terjaga dengan kecukupan modal yang tinggi dan likuiditas yang melimpah.

Jakarta (JurnalPagi) – Bank Indonesia (BI) optimistis kredit perbankan tumbuh 10-12% pada 2023 dan 2024 setelah diperkirakan 9-10% pada 2022.

“Karena saat ini stabilitas sistem keuangan dengan kecukupan modal yang tinggi dan likuiditas yang melimpah juga cukup terjaga.”

Karena itu, lanjut dia, empat kebijakan BI terus memperkuat pertumbuhan ekonomi, yakni pertumbuhan kredit, kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Kendati demikian, kebijakan moneter bank sentral tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah berlanjutnya gejolak global dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari sisi keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kerangka hukum keuangan. Komite Stabilitas Sistem (KSSK).

BI Perkirakan Pinjaman Tumbuh 11% di 2022

Sinergi erat dengan pemerintah dan KSSK dilakukan untuk memitigasi dampak turbulensi global, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, Peri Varjiu mengaku bangga dengan pesatnya perkembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan di Tanah Air. Jadi BI memperkirakan transaksinya perdagangan elektronik Akan meningkat menjadi Rp 572 triliun pada tahun 2023.

Transaksi uang elektronik juga akan meningkat menjadi $580 triliun, dan layanan perbankan digital diperkirakan akan mencapai lebih dari $67 triliun tahun depan, kata Gubernur BI.

Gubernur BI Jelaskan Kebijakan 2022 Dukung Pesatnya Pertumbuhan Keuangan Digital
BI Perkirakan Transaksi E-Commerce Tumbuh Hingga Rp 530 Triliun di 2022

Koresponden: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbani Fardanieh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *