Bencana air dan cuaca basah tidak lepas dari faktor demografi

Misalnya, dalam kasus drainase Jakarta yang dibangun pada 1960-an, jumlah penduduknya saat itu tidak mencapai 10 juta.

Jakarta (JurnalPagi) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana air dan cuaca basah tidak lepas dari faktor jumlah penduduk di suatu daerah.

Hal itu terlihat dari kondisi di Pulau Jawa, kata Abdul Mehri, Kepala Pusat Data dan Informasi Bencana Alam, Senin malam (31/1) dalam pembekalan bencana alam yang digelar secara daring di Jakarta.

“Karena yang disebut bencana cuaca basah tidak lepas dari faktor penduduk. Di mana ada populasi yang besar, bencana cuaca basah pasti akan terjadi. Karena keterbatasan atau kemampuan saluran drainase primer, sekunder, dan tersier kita, biasanya kepada Abdullah bahwa populasinya semakin berkurang.

Abdullah mencontohkan kemampuan drainase Jakarta. Drainase Jakarta dibangun pada tahun 1960-an saat jumlah penduduknya kurang dari 10 juta jiwa.

Ia mengatakan: Artinya, kapasitas drainase dibandingkan dengan jumlah penduduk mungkin tidak cukup dibandingkan dengan daya dukung beban optimal penduduk ini.

Tekanan penduduk memiliki efek seperti pendangkalan drainase. Akibat sedimentasi, terjadi limpasan permukaan, terutama puing-puing, yang menjadi bencana umum di kota besar mana pun.

“Bahwa selama di cekungan kita mungkin tidak bisa Cerah– Benar, kita tidak bisa penghematan, Kita tidak bisa membersihkannya, atau kita tidak bisa melindunginya dari campur tangan manusia secara langsung, terutama dalam hal ini mungkin pemukiman di bantaran sungai.

Karena itu, menurutnya, apapun alasannya, terlepas dari kondisi budaya, sosial ekonomi, drainase di kota-kota besar harus ditata agar tidak terjadi bencana.

Menko PMK: Serukan kesiapsiagaan perkuat penanggulangan bencana
BNPB: Delapan tewas dalam bencana cuaca basah dalam satu minggu
BNPB catat 76 bencana cuaca basah dalam sepekan

Penceramah : Devi Nindi Sari Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *