Baznas Maros berikan pelatihan wirausaha kepada santri

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada santri dengan tujuan untuk mendorong kemandirian dalam berusaha. Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional, KH Achmad Sudrajat, menjelaskan bahwa santri harus menjadi momentum pergerakan bangsa, termasuk melalui kekuatan ekonomi. Oleh karena itu, Baznas ingin meningkatkan jiwa kewirausahaan para santri.

Program santripreneur yang dijalankan oleh Baznas akan membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM santri yang produktif. Melalui program ini, para ahli di bidang ekonomi dan kewirausahaan akan menjadi mentor, advisor, dan pendukung program.

Pola program ini dimulai dari masyarakat atau kelompok mustahik yang kemudian diintervensi oleh Baznas melalui program kewirausahaan dan pemberdayaan. Tujuan akhirnya adalah agar mereka dapat keluar dari kemiskinan dan menjadi pembayar zakat.

Ketua Baznas Kabupaten Maros, KH M Said Patombongi, menjelaskan bahwa pelatihan kewirausahaan santri merupakan salah satu program kemitraan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Pelatihan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan 50 santri setiap pelatihan, dengan harapan banyak pengusaha yang lahir dari kalangan santri.

Bupati Maros, HAS Chaidir Syam, menyambut baik pelatihan tersebut karena sejalan dengan program Pemkab Maros dalam menekan angka kemiskinan ekstrem. Kegiatan pelatihan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi santri dan masyarakat sekitarnya.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi, Baznas Maros berperan penting dalam memberikan pelatihan kewirausahaan kepada santri. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berwirausaha dan kemandirian ekonomi para santri, sehingga mereka dapat menjadi penggerak ekonomi yang tangguh.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, memberikan pelatihan kewirausahaan kepada santri untuk mendorong kemandirian usaha. Tujuan dari pemberian pelatihan ini adalah untuk mendorong kemandirian dalam berusaha. Menurut Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional, KH Achmad Sudrajat, santri harus menjadi momentum pergerakan bangsa dan salah satu gerakan tersebut adalah melalui kekuatan ekonomi. Oleh karena itu, Baznas ingin meningkatkan jiwa kewirausahaan para santri.

Program yang diberikan oleh Baznas ini disebut dengan program santripreneur yang bertujuan untuk membentuk ekosistem yang mendukung keberlangsungan, pertumbuhan, dan perkembangan UMKM santri yang produktif. Melalui program ini, para ahli di bidang ekonomi dan kewirausahaan akan menjadi mentor, advisor, dan pendukung program.

KH Achmad Sudrajat menjelaskan bahwa pola dari program ini adalah Baznas akan melakukan intervensi terhadap masyarakat atau kelompok mustahik melalui program kewirausahaan dan pemberdayaan sehingga mereka dapat keluar dari kemiskinan dan menjadi pembayar zakat.

Ketua Baznas Kabupaten Maros, KH M Said Patombongi, mengatakan bahwa pelatihan kewirausahaan santri ini merupakan salah satu program kemitraan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Pelatihan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan 50 santri setiap pelatihan sehingga diharapkan banyak pengusaha yang lahir dari kalangan santri.

Bupati Maros, HAS Chaidir Syam, menyambut baik program pelatihan kewirausahaan ini karena sejalan dengan program Pemkab Maros dalam menekan angka kemiskinan ekstrem. Dia berharap bahwa kegiatan pelatihan ini akan memberikan dampak positif bagi santri dan juga orang-orang di sekitarnya.

Artikel ini disadur dari JurnalPagi dengan judul “Baznas Maros dorong kemandirian usaha santri melalui pelatihan kewirausahaan” yang ditulis oleh Suriani Mappong dan diedit oleh Agus Salim. Artikel ini dilindungi oleh hak cipta © JurnalPagi 2023.