Asosiasi percaya bahwa e-commerce akan terus tumbuh pada tahun 2023

Jakarta (JurnalPagi) – Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) percaya dengan industri tersebut perdagangan elektronik Itu bisa tumbuh pada 2023 bahkan di tengah tema stagnasi ekonomi yang meluas, yang tercermin dari penilaian pendapatan ekonomi digital Indonesia tahun lalu yang menunjukkan hasil yang baik.

Ketika terjadi resesi, pasti akan berdampak karena mempengaruhi semua aspek perekonomian Indonesia dan tidak hanya itu. perdagangan elektronik Hanya beberapa di antaranya, seperti penurunan daya beli masyarakat dan beberapa faktor ekonomi makro, yang pasti mempengaruhi kinerja bisnis. Tapi untuk perdagangan elektronik Di Indonesia masih bisa diimplementasikan dengan baik, kata Vice President IdeA Budi Rimawan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Menurut laporan IDEA, ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh tahun lalu. Laporan SEA e-Conomy 2022 oleh Google, Temasek dan Bain and Company menunjukkan bahwa pendapatan ekonomi digital di Indonesia akan mencapai $77 miliar pada tahun 2022.

Jumlah pendapatan ini meningkat 22% dibandingkan tahun 2021, ketika total pendapatan ekonomi digital adalah 63 miliar dolar.

Optimisme untuk industri perdagangan elektronik Pada tahun 2023, akan diperkuat lagi dengan hasil evaluasi hari belanja on line Nasional (Harbulnas) 2022 yang menunjukkan kinerja positif.

Dalam laporan yang digarap idEA bersama NielsenIQ, terungkap nilai transaksi menembus Rp 22,7 triliun pada 2022, naik 26% dari pencapaian tahun 2021 sebesar Rp 18,1 triliun.

“Assessment Harbolnas tahun 2022 kemarin menunjukkan peningkatan transaksi yang relatif baik, meski di luar dugaan,” ujar Bodi.

idEA: Fitur ‘Live Streams’ untuk Upaya Kreatif Merchant Mempromosikan Produk

Bodhi menambahkan keyakinannya pada industri ini perdagangan elektronik Indonesia semakin ditekankan oleh gaya hidup masyarakat Indonesia yang biasa perdagangan elektronik.

Bodhi berkata atas nama para pelaku perdagangan perdagangan elektronik Ini masih menjadi media yang paling luas bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar mereka dan menjangkau lebih banyak pembeli potensial.

Sementara itu, dari konsumen yang sudah terbiasa menggunakan layanan tersebut perdagangan elektronik, Bodhi menilai, pihaknya tidak serta merta meninggalkan layanan pasar jual beli online karena sudah terbiasa dengan cara belanja yang mudah, meski penerapan pembatasan kegiatan sosial (PPKM) dihentikan.

Forum: 12 juta UKM masuk ke e-commerce

Tengok Keberuntungan Anda di Bidang Pasar Digital untuk Menghasilkan Uang

Bakat Digital Seperti Apa yang Dicari Ecommerce?

Editor: Natisha Andarningtias

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *