AS, Jepang, Korsel pertama kalinya gelar latihan udara

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan baru-baru ini melaksanakan latihan udara bersama di dekat Semenanjung Korea. Latihan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh ketiga negara di kawasan tersebut.

Latihan tersebut berlangsung di Semenanjung Korea bagian selatan, tempat zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan dan Jepang tumpang tindih. Latihan ini melibatkan pesawat pengebom strategis milik Amerika Serikat, yaitu B-52H. Selain itu, Korsel, AS, dan Jepang juga mengerahkan sejumlah jet tempur dalam pelatihan ini.

Latihan bersama ini dilakukan setelah ketiga negara sebelumnya melakukan latihan pencegatan militer maritim di perairan Semenanjung Korea bagian selatan pada awal Oktober. Latihan tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan dalam tujuh tahun terakhir.

Melalui pernyataan resmi, Angkatan Udara Korea Selatan menjelaskan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kesepakatan pertahanan yang dibahas dalam pertemuan puncak pemimpin ketiga negara di Camp David, Amerika Serikat, pada Agustus tahun ini. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kemampuan ketiga negara dalam menanggapi ancaman nuklir dan peluru kendali yang semakin meningkat dari Korea Utara.

Latihan bersama ini menunjukkan solidaritas antara ketiga negara dan direncanakan untuk memperluas kerja sama berdasarkan aliansi yang “solid” antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Namun, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyatakan kemarahannya atas kerja sama ini dan menyebutnya sebagai “ancaman nyata terburuk.”

Pada bulan September, Kim Jong Un telah mengkritik pergerakan ini. Sebagai bagian dari latihan bersama ini, sebuah pesawat B-52H Amerika Serikat mendarat di sebuah pangkalan udara di Korea Selatan untuk pertama kalinya. Pesawat pengebom itu tiba setelah menjalankan latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan dan melakukan penerbangan sebagai bagian dari pameran senjata di Seoul bagian selatan.

Latihan bersama ini menunjukkan komitmen ketiga negara dalam menghadapi ancaman yang berasal dari Korea Utara. Dengan kerja sama yang terus ditingkatkan, diharapkan ketiga negara ini dapat menghadapi ancaman nuklir dan peluru kendali yang semakin meningkat dengan lebih efektif.

Sumber: Anadolu

Korsel, AS dan Jepang latihan bersama untuk menangkal nuklir Korut

Jepang protes latihan militer Rusia di kepulauan sengketa Kuril

Jepang Kirim Empat Petugas ke Latihan AS-Korsel

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah menggelar latihan bersama di udara dekat Semenanjung Korea. Ini adalah latihan pertama yang melibatkan ketiga negara di kawasan tersebut. Latihan ini berlangsung di bagian selatan Semenanjung Korea, di mana zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan dan Jepang bertumpang tindih. Latihan ini melibatkan pesawat pengebom strategis milik AS, B-52H, dan juga sejumlah jet tempur dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.

Latihan bersama ini dilakukan setelah ketiga negara tersebut melakukan latihan pencegatan militer maritim di perairan Semenanjung Korea bagian selatan pada awal Oktober. Hal ini merupakan latihan pertama dalam tujuh tahun terakhir. Angkatan Udara Korea Selatan mengatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk melanjutkan kesepakatan pertahanan yang dibahas pada pertemuan puncak pemimpin ketiga negara di Camp David, Amerika Serikat, pada bulan Agustus tahun ini.

Selain itu, tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan ketiga negara dalam menanggapi ancaman nuklir dan peluru kendali yang semakin meningkat dari Korea Utara. Latihan bersama ini juga menunjukkan solidaritas di antara ketiga negara dan direncanakan untuk memperluas kerja sama tiga pihak berdasarkan aliansi yang kuat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Namun, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengungkapkan kemarahannya atas kerja sama yang sedang berlangsung di antara ketiga negara tersebut. Pada bulan September, Kim menyebut kerja sama ini sebagai “ancaman nyata terburuk.”

Pada pekan lalu, pesawat pengebom B-52H Amerika Serikat mendarat di sebuah pangkalan udara di Korea Selatan untuk pertama kalinya secara resmi. Pesawat pengebom berkemampuan nuklir ini tiba di pangkalan tersebut setelah melakukan latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan dan melakukan penerbangan dalam rangka pameran senjata di Seoul bagian selatan.

Latihan bersama ini menunjukkan komitmen ketiga negara untuk menghadapi ancaman yang ada dan untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut. Kerja sama ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan menjadi dasar bagi kerja sama yang lebih luas di masa depan.

Sumber: Anadolu