Apakah Anda mencurigai glaukoma? Cobalah untuk menutup mata Anda secara bergantian

Jakarta (JurnalPagi) – Menurut dr Virna Dwi Oktariana, SpM(K) Konsultan Glaukoma Dokter Spesialis Mata, KSM Mata FKUI RSCM, bolak-balik menutup mata kanan dan kiri bisa menjadi salah satu penyebab suspek glaukoma.

“Bandingkan mata kanan dan kiri, tutup. Kalau kita lihat kanan dan kiri itu berbeda, jadi mari kita mulai pemeriksaannya. Saya kira bukan glaukoma, tapi tidak yakin apakah itu sebabnya Anda perlu memeriksakan diri ke dr. ) dulu,” ujarnya melalui Instagram Live RSCM Kencana, Rabu.

Salah satu perbedaan tersebut terletak pada bidang pandang. Biasanya, gangguan lapang pandang tidak sesuai antara mata kanan dan kiri, atau dengan kata lain awalnya lebih parah pada satu mata.

Glaukoma biasanya menyerang orang yang berusia di atas 40 tahun, sehingga disebut penyakit degeneratif, kata Virena. Kemungkinan anak-anak dan remaja terkena penyakit ini relatif rendah, yaitu kurang dari 10%.

Sebagian besar kasus atau sekitar 70% glaukoma disebabkan oleh riwayat keluarga. Oleh karena itu, jika salah satu anggota keluarga terdiagnosis glaukoma, risiko anggota keluarga lain terkena penyakit yang sama sekitar empat kali lebih tinggi daripada orang tanpa riwayat keluarga glaukoma.

Wirna juga menyarankan orang-orang tersebut untuk melakukan pemeriksaan mata oleh dokter, meliputi pemeriksaan tekanan mata dan sebagian besar pasien glaukoma di Indonesia memiliki tekanan mata yang tinggi, pemeriksaan posisi depan dan belakang serta pemeriksaan objektif. Pencitraan Anda bisa melihat ketebalan bola mata, retina mata, seberapa rusaknya.

“Jangan lupa periksa lapang pandang, bisa dilihat jika lapang pandang menyempit,” kata Virena.

Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan akibat kerusakan saraf optik.Pada kasus akut, pasien dapat mengalami mata merah, sakit kepala, dan penglihatan kabur. Sedangkan pada kasus kronis, glaukoma tidak menimbulkan keluhan atau gejala.

“Tiba-tiba lapang pandangnya berkurang, jadi menyempit. Di sana, kalau lapang pandangnya mulai menyempit, kita harus hati-hati,” kata Virena.

Glaukoma dibagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Menurut Klinik Cleveland, orang dengan glaukoma sudut tertutup di satu mata memiliki peluang 40 hingga 80 persen untuk mengembangkan jenis glaukoma yang sama di mata lainnya dalam waktu 5 hingga 10 tahun.

Orang yang berisiko mengalami glaukoma sudut tertutup cenderung memiliki mata kecil, bola mata pendek, kornea datar, dan memakai kacamata plus untuk melihat di sekitar mata.

Bagi yang bersudut pandang lebar, kita bisa melihat resikonya atau kita bisa menduga jika masalahnya 40 tahun ke atas, dalam hal kacamata minus yaitu orang yang pemakaiannya jauh dari pandangan mata. Apalagi jika minus kacamata. Verna berkata: “Itu relatif besar atau tinggi, artinya di atas enam, kita harus berhati-hati.”

Orang yang berisiko terkena glaukoma disarankan untuk membatasi minum kopi

Peneliti China memprediksi kejadian glaukoma melalui sistem “deep learning”.

Polusi udara tingkatkan risiko glaukoma

Koresponden: Lia Vanadriani Santosa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *