Tanjong Perak (JurnalPagi) –
Jalan menuju sejumlah desa pedalaman di Kecamatan Sungai Tubu, Kabupaten Malinao, Provinsi Kalimantan Utara terputus total akibat longsor.
Intensitas hujan yang masih tinggi menyebabkan longsor terus meningkat di jalan menuju kawasan Sungai Tubu. Sejak tadi pagi (8/2), 7 titik slip baru terjadi.”
Dilaporkan bahwa alat berat dari sub kategori tidak dapat mengakses semua titik longsor karena jarak antar lokasi longsor. Pihak kecamatan setempat telah melaporkan pemadaman tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau dan meminta bantuan.
Longsor di jalan menuju Lang Pada yang merupakan pusat Kecamatan Sangai Tubo, berdampak pada pasokan kebutuhan pokok dan bahan bakar di desa terdekat seperti Desa Lang Pada, Desa Lang Nyao, Desa Rian Tubo, dan Lang Titi. Desa dan desa Long Ranau. Pasalnya, kebutuhan pokok seperti gula, minyak, kopi, sabun, dan lain-lain bersumber dari kota Malinau, ibu kota Kabupaten Malinau.
“Dari tujuh slip point, ada empat ekstrim. Hal yang paling sulit jika jalan terputus adalah bahan bakar, karena orang membutuhkan bahan bakar untuk masuk ke darat dan mesin untuk ke ladang. Itu juga termasuk bahan bakar mesin perontok padi, kata Kepala Desa Long Pada Feridan Livah.
Penduduk desa saat ini sedang memasuki musim panen. Dengan seringnya hujan dan kurangnya bahan bakar untuk mesin pengirik, memperlambat panen.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan di desa kami,” kata Frieden.
Reni, Koordinator Komunikasi Warsi (KKI) (Masyarakat Konservasi Indonesia) di Kabupaten Malinao mengatakan, akses menuju Desa Lang Pada melalui jalan tanah dan melintasi sejumlah sungai. Sungai terbesar adalah Sungai Anton. Kondisi Sungai Anton juga banjir dan pohon besar tumbang menutupi jalan.
“Mobil biasanya menyeberangi sungai tanpa jembatan. Namun jika air meluap, mobil tidak bisa lewat.
KKI Warsi adalah organisasi nirlaba yang menyediakan kegiatan sosialisasi masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Wilayah kegiatannya adalah Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Masyarakat Kaltara Sukses Budidaya Gaharu
Bagian dalam Sungai Kayan di Kabupaten Malinau terendam banjir
Beberapa Kawasan Pedalaman Kaltara Terendam Banjir
Wartawan : Moh. Tasawuf
Editor: Noor Al Hayat