Jakarta (JurnalPagi) –
Psikolog Tika Bisonu mengatakan, untuk mengajarkan anak makna ibadah di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan sering mengajak mereka ke masjid.
“Paling sering ke masjid, itu bagus. Mereka main di masjid, enaknya tahu Ramadhan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, rutin mengunjungi masjid akan menjadi salah satu penerapan makna ibadah bagi anak.
Usia ideal anak mulai belajar berpuasa dari segi kesehatan
Selain itu, ajarkan etika saat berkunjung ke masjid, jangan menabuh seperti bedug, karena mengganggu konsentrasi jamaah di masjid.
Jika anak memiliki pertanyaan tentang puasa, Tika mengatakan jangan memberikan jawaban yang terlalu berat agamanya. Orang tua dapat memahami bahwa puasa adalah sebagian dari amal sholeh dan akan dibalas berupa rezeki untuk anak dengan bahasa yang mudah dipahami.
Beliau mengklarifikasi: Teruslah bersedekah, karena ini bulan Ramadhan, jadi kamu akan mendapat pahala, ini bisa berupa nilai yang bagus, jadi tergantung kemampuan dan bahasanya.
Selain itu, kata Tika, orang tua bisa mengajarkan anaknya berpuasa dalam suasana yang menyenangkan dan menceritakan kisah Nabi sesuai dengan usianya.
Dengan meneladani kisah Nabi, anak juga merasa seperti muslim lainnya dan ingin menunaikan kewajibannya sebagai muslim.
Beliau mengatakan: “Oleh karena itu, dia sekarang menganalogikan bahwa dia seumuran dengan Nabi di usia muda, misalnya dia berpuasa sedikit faktor Islam dan banyak faktor akhlak.”
Selain itu, orang tua juga dapat menghargai setiap usaha anaknya yang berpuasa dan tidak membebani anaknya dengan puasa setengah bulan atau sebulan penuh.
“itu dibuat permainan “Yang mendapat penghargaan hari ini, bukan 15 atau 30 hari, mulai 5 hari dan 6 hari, namanya juga anak-anak, bukan nomor dewasa, seharusnya nomor anak-anak.”
Ia pun berharap peran orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai agama lebih dari pelajaran sekolah.
Dokter Paru: Ramadhan adalah Langkah Belajar Berhenti Merokok
Koresponden: Fitrah Asy’ari